Hutan Bernyanyi, Dunia Berseri: Berikan Cintamu Untuk Hutan Indonesia
![]() |
Photo by Eric Muhr on Unsplash |
Seberapa sering kita memikirkan hutan? Memikirkan kelestariannya, memikirkan keberlangsungan penghuni di dalamnya, memikirkan betapa manusia tergantung dengan keberadaannya?
Mungkin ... tidak semua dari kita pernah benar-benar meluangkan waktu untuk memikirkannya. Atau, berpikir tentangnya namun apa daya karena tidak tahu harus berbuat apa.
Padahal, tahukah kamu bahwa manusialah sebagai penentu sampai sejauh mana hutan dapat tetap bertahan.
Hutan Indonesia dan Spesies Hewan Endemik Langka
Hutan tropis adalah penyumbang sebanyak 60% dari spesies flora dan fauna dunia. Dengan luasnya yang merupakan terbesar ketiga, hutan Indonesia, bisa disebut #HutanKitaSultan karena menjadi salah satu hutan penyumbang oksigen terbanyak dan sebagai sumber kehidupan dan penghidupan bagi mahluk di dalam dan di sekitarnya.
Bahkan setiap kali dilakukan ekspedisi ekologi menjelajahi ke dalam hutan-hutan Indonesia kerap kali ditemukan spesies baru, baik flora maupun fauna. Pokoknya #IndonesiaBikinBangga.
Sejumlah spesies hewan tersebut termasuk ke dalam spesies fauna endemik yang tidak ditemukan di tempat lain. Beberapa di antara mereka adalah:
- Gajah Kalimantan (Elephas maximus borneensis)
Gajah ini berukuran mungil dibandingkan dengan gajah pada umumnya. Besar tubuhnya hanya seperlimanya saja dari gajah india yang membuat telinganya tampak lebih besar dengan gading yang pendek dan lurus.
Gajah kalimanntan berkarakter lembut tidak agresif. Mereka biasanya ditemukan di dataran Kalimantan Timur.
Si mungil gajah kalimantan |
- Bekantan (Nasalis larvatus)
Bekantan adalah mamalia mirip monyet yang berhidung panjang dan berambut cokelat agak merah. Penduduk sekitar, di Kalimantan Timur menyebut bekantan sebagai monyet belanda atau kera belanda.
Karena habitatnya yang terancam kepunahan oleh konversi lahan hutan, di alam liar jumlahnya sudah semakin sedikit.
![]() |
Bekantan yang berhidung unik |
- Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Bentuknya cantik sekali, dengan bulu putih bersih (kecuali ujung ekor dan sayapnya) dengan kelopak mata biru. Burung ini sering disebut curik oleh masyarakat di sekitarnya. Mereka memiliki sifat periang, suka berkicau, dan suka menari di atas air (ini keren).
Dan ternyata burung jalak bali ini pernah menjadi gambar dalam mata uang logam 200 rupiah keluaran tahun 2008.
Si putih jalak bali |
Hutan Indonesia dan Spesies Tumbuhan Endemik yang Dilindungi
Untuk tumbuhan endemik hutan Indonesia mempunyai banyak sekali spesies yang sungguh menawan, beberapa di antaranya hampir hilang:
- Black Orchid (Coelogyne pandurata) yang dilindungi keberadaanya
Sepengetahuan kita bunga anggrek itu berwarna cerah, seperti putih atau ungu namun anggrek yang satu ini memiliki keunikan, ia berwarna hitam.
Ditemukan di dua daerah yang berbeda, yaitu di Papua dan Kalimantan anggrek hitam ini pun mempunyai bentuk yang berbeda pula. Anggrek hitam Papua memiliki kelopak bunga yang hitam pekat dengan putik berwarna cerah. Sedangkan anggrek hitam kalimantan memiliki kelopak bunga berwarna hijau dengan bunga yang berwarna hitam.
![]() |
Anggrek hitam kalimantan |
- Edelweiss Jawa (Anaphalis javanica) yang sangat langka
Bunga edelweiss jawa dapat ditemukan di pulau Jawa dan NTB, di Gunung Gede, Papandayan, Pangrango, dan Rinjani. Mereka tumbuh di daerah dataran tinggi pegunungan setelah terjadinya erupsi.
Keberadaannya sangat langka saat ini. Ketidaktahuan para pendaki yang memetik bunga edelweiss sebagai oleh-oleh atau cindera mata tanda cinta membuatnya mendekati punah.
Dulu, dulu sekali saya pernah diberi edelweiss setelah seorang kawan pulang dari gunung Papandayan. Waktu itu saya bingung, buat apa bunga ini, apa signifikansinya sehingga memetik bunga ini.
Alasannya mungkin kawan tersebut menyukai saya, I had no idea atau hanya sebagai pembuktian bahwa ia telah menaklukan gunung Papandayan yang megah. Yang jelas setelah peristiwa itu saya kurang suka jika diberi bunga oleh siapa pun.
Bagi saya, bunga itu akan selalu cantik dan bermakna ketika tetap bersatu dengan batangnya, ketika akarnya tetap menghujam ke dalam tanah.
Bunga edelweiss jawa |
- Mangga Kasturi (Mangifera casturi Kosterm) yang sudah punah di alam liar
Mangga kasturi memiliki bentuk yang lebih kecil dengan buah yang lonjong dengan ukuran 5-6 cm saja. Dan satu keunikan dari mangga kasturi ini adalah pohonnya yang mampu bertahan sangat lama, sampai puluhan tahun.
Sedih rasanya, karena deforestasi mangga kasturi sudah tidak ada di alam liar. Dengan kata lain sudah punah dari habitat aslinya. So sad .
Ancaman Nyata Terhadap Hutan Indonesia, Deforestasi
Indonesia terdiri dari lebih dari 10.000 pulau dengan total luas daratan 188 juta hektar (Mha). Pada tahun 2000 lebih dari separuh wilayah negara ditutupi oleh hutan alam primer. Negara ini mengalami laju deforestasi yang tinggi dan meningkat selama tahun 2001–2016, yang mengakibatkan emisi GRK (Gas Rumah Kaca) yang besar dan membahayakan ekosistem. Deforestasi ini terutama terjadi di pulau-pulau besar Sumatera 47% dan Kalimantan 40%.
![]() |
Proporsi deforestasi 2001–2016. |
Pembukaan hutan untuk lahan perkebunan kelapa sawit dan kayu dengan skala besar menyumbang 2/5 lebih dari deforestasi nasional. Yang mana grafik setiap tahunnya meningkat sampai pada tahun-tahun menjelang 2016.
Selain itu konversi hutan menjadi padang rumput memiliki rata-rata persentase 1/5 deforestasi nasional. Deforestasi semakin meningkat setelah terjadi kebakaran hutan yang cukup besar pada tahun 2016.
Ditambah perkebunan dan pertanian skala kecil menyumbang 1/5 dari hilangnya hutan Indonesia. Yang lainnya penyebab deforestasi adalah logging roads walau persentasenya relatif kecil dan pertambangan.
Deforestasi yang cepat ini sungguh membahayakan keanekaragaman hayati hutan Indonesia. Pembakaran tanah gambut organik juga telah mengakibatkan polusi udara yang parah dan menyebabkan krisis kesehatan masyarakat regional.
Ancaman yang kian hari kian mengganggu membuat hutan menjadi semakin kehilangan kesejatiannya. Ia diambang batas kepunahan, tentu saja jika kita hanya diam dan tak berbuat apa pun.
Menjaga Hutan Berarti Menjaga Diri Kita yang Paling Esensial
Keindahan dan kebermanfaatan hutan tidak akan selamanya bertahan tanpa kita, sebagai manusia yang berkesadaran tinggi yang wajib menjaganya dengan baik dan benar. Hutan akan membutuhkan welas asih kita, manusia, sekarang. Karena manusia adalah pemegang kendali.
Dan, sebagai bentuk kepedulian kita sebagai generasi penerus bangsa, marilah bekerja sama, bahu-membahu #TeamUpforImpact untuk hutan kita menjadi hutan yang kembali sehat dan berseri.
Semuanya hanya #UntukmuBumiku, untuk menjadikan bumi ini layak huni dan saling menghargai.
Beberapa cara sederhana dan saya yakin semua orang mampu melakukannya agar hutan dapat kembali adalah:
- Jadilah peka #DengarlahAlamBernyanyi
Kedengarannya klise. Tapi apa pun tindakan yang akan kita lakukan langkah awal untuk menggerakannya adalah kepekaan. Rasa peduli terhadap alam sekitar, rasa prihatin dengan bumi yang semakin sakit.
Sebagai saran untuk memupuk inspirasi serta menumbuhkan empati salah satu langkahnya mudah saja, yaitu dengan mendengarkan lagu Dengar Alam Bernyanyi oleh Laleilmanino with Chicco Jerikho, HIVI!, dan Sheila Dara Aisha. Lagu ini benar-benar menggugah dan video klipnya lucu dan indah. Very inspiring, I am so proud!
Karena dengan semakin banyak dari kita yang mendengarkan lagu tersebut maka akan semakin banyak pula royalti yang didapat untuk melindungi hutan Indonesia. Lagu Dengar Alam Bernyinyi bisa juga didengarkan di platform Spotify dan Apple Music. Jangan lupa mampir dan resapi ya 💚
- Menghemat kertas
Kurangi penggunaan kertas. Karena dengan hal ini otomatis penebangan pohon sebagai bahan baku pembuatan kertas menjadi berkurang.
Alternatif lain penggunaan kertas bisa dengan menggunakan smartphone, laptop, atau sejenisnya untuk mencatat pelajaran misalnya. Untuk membaca bisa beralih ke e-book atau buku digital, bisa dengan membelinya atau meminjam melalui perpustakaan digital seperti iPusnas.
- Tidak membuang sampah di/ke hutan
Ini miris sekali. Masih banyak pendaki/penjelajah yang tidak bertanggung jawab dengan membuang sampah di hutan atau gunung yang mereka lalui/singgahi.
Please, don't do that. If you love hiking/exploring then you must not hurt them. Jadilah manusia yang bijak dan berkesadaran. Karena apa pun kebaikan dan keburukan yang kita lakukan akan kembali kepada kita sendiri.
Semoga hutan dan kita menjadi sahabat sejati yang saling melengkapi!
-a
Sumber artikel dan foto:
https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/10-hewan-endemik-yang-bisa-kamu-temukan-di-indonesia
https://lindungihutan.com/blog/tumbuhan-endemik-asli-indonesia/
https://id.wikipedia.org/
www.satuharapan.com
Youtube Laleilmanino Music
https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1748-9326/aaf6db/meta
Tidak ada komentar: