Karena Hutan Kita Ada


Karena Hutan Kita Ada - aliyamuch.com

Hutan tidak hanya sebuah area luas yang ditumbuhi pepohonan.

Hutan adalah kita.

Kita yang mengisi bumi ini tidak akan pernah bisa dipisahkan dari hutan yang mengelilingi. Kita mengada karena hutan. Hutan adalah napas kehidupan.

Asal Mula Hutan

Jika ditarik sebuah garis jauh ke belakang, sekira 4,54 milyar tahun yang lalu tempat kita, bumi ini telah mengalami metamorfosis yang panjang. Bumi awalnya hanya terdiri dari air, kata Thales.

Sedang hutan sebagai pelindung para mahluk hidup telah ada sejak 380 juta tahun lalu. Berbeda jauh memang dengan awal bumi terbentuk.

Namun hutan yang pertama kali muncul pada akhir masa Devonian melalui evolusi Archaeopteris ini menjadi cikal bakal ikatan antara mahluk hidup dan hutan.

The first trees

Archaeopteris dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia, membentuk hutan pertama kali dengan daun-daunnya yang dapat menaungi dan membentuk tanah dari akar-akarnya yang membentang.

Melalui tumpukan dedaunan yang jatuh ke tanah kemudian mengendap serta sumber air yang berasal dari akar-akarnya yang menghujam di dalam tanah. Maka munculah sumber air tawar.

Dan, dari situlah kehidupan pertama dimulai.

Ide Besar Lahir dari Hutan

Kemudian ketika usia hutan yang telah panjang itu ditarik lagi ke hari ini, abad 21, konsep mengenai hutan tidak hanya bersifat tradisional. Hutan sudah bergerak menjadi sebuah ide, awal dari sebuah gagasan yang besar.

Hutan menjadi titik keberangkatan sebuah reformasi pemikiran atas nama keberlangsungan kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya.
           
Salah satu gerakan ide kemanusian itu dinamai deep ecology. Sebuah gerakan yang mengusung filosofi lingkungan dengan menekankan kemelekatan alam dan keseimbangan antar mahluk hidup yang bergantung satu sama lain dalam ekosistem.

Deep ecology memandang bahwa perusakan alam adalah ancaman tidak hanya bagi manusia tetapi bagi semua organisme yang menyusun tatanan alam.

Sebenarnya tidak semua gerakan pelestarian alam atau hutan didasarkan sepenuhnya atas ide-ide deep ecology ini. Namun unsur inti dari setiap gerakan lingkungan yang ada saat ini mempunyai keseragaman bahwa lingkungan alam liar harus diperlakukan dengan etis. Bahwa manusia patut menjaga keanekaragaman hayati alam liar atau hutan agar selalu selaras dan harmonis.

Di Indonesia ada Hutan Itu Indonesia, sebuah gerakan terbuka yang percaya akan kekuatan pesan-pesan positif untuk menumbuhkan kecintaan kepada hutan Indonesia yang sangat berpengaruh pada kehidupan.

HII atau Hutan Itu Indonesia sudah berdiri sejak 4 tahun silam dan tanggal 7 Agustus 2020 kemarin kita semua merayakan Hari Hutan Indonesia untuk yang pertama kalinya.




Kenapa perlu memperingati hari tersebut?

Jawabannya sederhana namun bermakna dalam, karena untuk merayakan hutan hujan tropis Indonesia yang tercinta ini beserta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

Hutan di Indonesia

Hutan di Indonesia sungguh menarik dan unik. Memiliki keanekargaman hayati yang sangat beragam serta menjadi rumah bagi hewan endemik dan langka, hutan yang disebut hutan hujan tropis ini telah ada sejak awal mula, akhir masa Devonian. 

Jadi hutan kita, hutan Indonesia lahir sejak hutan pertama ada di bumi ini.

Ia pun menjadi hutan hujan tropis ketiga terbesar di dunia setelah Brazil dan Congo. Dan hutan kesembilan terluas di dunia. 

Apa yang menjadi kekhasan dari hutan di Indonesia adalah fakta bahwa ia mendukung organisme terbesar di bumi meskipun luasnya hanya kurang dari 2% namun dapat menampung 50% dari vegetasi dan satwa.

Hutan dan Manusia yang Ada di Dalamnya

Karena hubungan yang telah terjalin sejak awal mula, hubungan manusia dan hutan menjadi tak terpisahkan. Satu sama lain tidak dapat digantikan keberadaannya.

Ada jalinan kuat di sana. Sebuah harmoni yang membuat mereka saling melengkapi. 

Di balik kisah tentang hutan pasti ada manusia yang membayang. Kisah ini adalah kisah masyarakat adat yang hidup di daerah hutan di Indonesia.

Mereka sudah turun temurun menjadikan hutan sebagai rumah. Mereka menjaga hutan karena hidup mati dengannya.     

APA ITU HUTAN ADAT? - Aliansi Masyarakat Adat Nusantara
Hutan adat not for sale

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dikutip dari Voa Indonesia hingga saat ini pemerintah telah menetapkan hutan adat di 12 provinsi dengan luas sekira 42.000 hektar. 

Masih luas kawasan hutan adat yang harus ditetapkan pemerintah. Namun masih ada waktu untuk mengejar ketinggalan. Untuk saling menjaga dan percaya.

Hutan dan Mahluk Lainnya

Sebut saja maleo, harimau sumatera, badak jawa, badak sumatera, orang utan kalimantan, dll penghuni setia hutan liar Nusantara. Mereka adalah penyangga rantai makanan. Jika saja satu punah semua musnah.

Karena mereka pun mempunyai ikatan kuat dengan hutan. Mereka tidak bisa hidup tanpa hutan, tanpa habitat asli mereka. 

Image for post
Orang utan kalimantan

Begitu pula dengan flora di hutan-hutan Indonesia, banyak di antara mereka yang langka dan hampir punah.

Misalnya, pohon tengkawang pinang, durian daun, durian burung, saninten, mersawa, damar mata kucing, dll. 

Keberadaan pepohonan ini juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan para satwa. Karena ketika suatu pohon tumbuh dan berkembang maka akan membentuk atmosfer yang nyaman bagi para satwa karena dapat mengontrol suhu, kelembaban, dan udara bersih.

Pada akhirnya flora dan fauna pun saling terikat satu sama lain membentuk kesatuan yang merawat dan menjaga hutan. Pun, sebaliknya hutan juga menjaga dan memelihara flora dan fauna di dalamnya agar tetap hidup. Simbiosis mutualisme.

Permasalahan Hutan

Tak dapat dipungkiri kerusakan hutan semakin menjadi. Hutan yang tadinya lebih luas menjadi lebih sempit, tergerus zaman dan ego.

Banyak hutan yang gundul dan hilang dari peta. Otomatis flora, fauna, dan kehidupan masyarakat adat dan lokal menjadi terancam kehilangan tempat bernaung dan kehilangan penghidupan.

Selain itu dengan semakin sedikitnya hutan di Indonesia membuat negara ini menjadi salah satu dari tiga negara penyumbang emisi karbon dioksida terbesar di dunia yang menjadi cikal bakal pemanasan global. 

Masalah-masalah hutan tersebut adalah:
  • Deforestasi
Salah satu permasalahan hutan yang urgent untuk ditanggulangi adalah deforestasi. Keberadaan hutan semakin menipis akibat penebangan liar komersial dan pembukaan lahan perkebunan, pertambangan, hingga pembangunan objek wisata.

deforestasi adalah
Deforestasi

Deforestasi ini termasuk pembakaran hutan. Tidak hanya hutannya yang menjadi hancur, asap dari pembakaran ini pun menyebar sampai jauh, keluar batas teritori Indonesia.

Asap yang menguar tidak hanya menghantam masyarakat kita saja namun ternyata mengacaukan pandangan dan keseharian warga negara tetangga.
  • Perdagangan satwa liar
Ini hal yang sangat menyedihkan di mana hewan-hewan langka di hutan Indonesia populasinya semakin menurun. Salah satunya hariamau sumatera yang tinggal 300-400 ekor saja yang hidup di alam bebas.

Pelaku Perdagangan Satwa Liar Dilindungi Akan Dijerat UU Pencucian Uang -  Greeners.Co
Set me free!

Mereka, fauna langka ini tidak hanya diburu untuk diperdagangkan, mereka pun diburu untuk dikonsumsi manusia atau dijadikan bahan percobaan, contohnya orang utan kalimantan.
  • Terancamnya flora langka 
Karena habitat aslinya terancam banyak flora langka dan endemik lokal terancam menuju kepunahan. Hutan tempat flora ini tumbuh sudah tidak dapat memberikan tempat tinggal yang baik bagi perkembangbiakan flora langka tersebut.

Pohon-Damar
Pohon damar yang langka

Manfaat Hutan yang Sesungguhnya

Jika hutan baik-baik saja dan sehat kita pun akan selalu hidup sehat sentosa. Karena keberadaan hutan bersifat mutlak.

Hutan adalah sebab kita bisa hidup, bisa bernapas.

Selain itu hutan merupakan sumber inspirasi bagi hidup kita, sebagai sumber penyedia obat-obatan, mencegah banjir, menyeimbangkan iklim, mengatur temperatur bumi, membersihkan racun di udara, menyediakan sumber pangan, menampung air, menjaga kesuburan tanah, dan sebagainya. 

Hutan itu mempunyai manfaat yang ajaib.

Ayo Melestarikan Hutan Bersama

Tanpa sengaja ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar saya menemukan sebuah novel berjudul Congo. Sebuah kebetulan yang hangat. Karena sejak itulah ingatan saya dipenuhi hutan. Tentang hutan, tentang pepohonan, tentang bau segar tanahnya.

Saya selalu bermimpi suatu saat ingin pergi ke hutan dalam dan membangun rumah pohon di sana. Sebuah mimpi yang menggelayut hingga kini. Tidak, mimpi itu tidak pernah hilang. Saya masih suka membayangkan tentangnya.

Tree house

Untuk menuju pada mimpi itu saya tahu saya harus mampu melestarikan hutan. Saya harus mencintai hutan sebagaimana saya mencintai diri sendiri. Love forest is self-love.

Kenyataannya, hutan bukan hanya milik saya seorang tapi hutan adalah milik semua dari kita. Kita yang mencintai hidup ini harus pula mencintai hutan. 

Ayo melestarikan hutan bersama-sama dengan cara adopsi hutan!

Bukan hanya demi mimpi masa kecil saya tapi demi mimpi semua orang, orang-orang yang hidup pada saat ini dan orang-orang yang akan hidup di masa depan, keturunan kita.

Cara untuk membangun dan melestarikan hutan tidak selalu sulit seperti yang dibayangkan. Bisa dengan adopsi hutan, yaitu gotong royong menjaga hutan yang masih ada melalui merawat pohonnya, faunanya, floranya serta keanekaragaman hayati lain yang ada di dalamnya.

Bisa juga dengan menjadi aktivis lingkungan di kota tempat tinggal atau lingkungan sekitar. Atau untuk yang sangat jauh dari hutan bisa dengan memberi donasi untuk keberlangsungkan hutan kita.

Untuk donasi misalnya dapat melalui kitabisa. Seberapa pun usaha kita akan selalu berharga!

Karena pada akhirnya, manusia dilihat bukan pada kemampuan yang ia miliki, namun pada pilihan yang ia buat!

Selamat Hari Hutan Indonesia 💚

Hutan itu Indonesia


Tulisan ini masuk ke dalam 30 finalis Hari Hutan Indonesia x Blogger Perempuan Network.



Sumber:

https://en.wikipedia.org/wiki/Forest/

https://en.wikipedia.org/wiki/Deep_ecology/

https://hutanitu.id/

https://harihutan.id/

http://www.futuretrees.org/about-us/history-of-our-forests/

https://en.wikipedia.org/wiki/Deforestation_in_Indonesia/

https://www.mongabay.co.id/2020/06/22/penting-bagi-dunia-berikut-10-informasi-tentang-hutan-hujan-tropis/

https://www.voaindonesia.com/a/pemerintah-cadangkan-914-ribu-hektar-lahan-sebagai-hutan-adat/5505605.html

https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/11/160000669/hewan-langka-dan-terancam-punah-di-indonesia?page=all

https://www.liputan6.com/citizen6/read/3968174/10-hewan-langka-yang-hanya-hidup-di-indonesia-apa-saja

https://www.mongabay.co.id/2017/10/21/pohon-pohon-langka-indonesia-bagaimana-nasibnya/

https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/10/163000023/ahli-sebut-12-pohon-langka-indonesia-terancam-punah

https://rimbakita.com/manfaat-hutan/


Foto:

https://www.aman.or.id/

https://medium.com/@floradanfaunaindonesia/hewan-langkah-di-indonesia-yang-diambang-kepunahan-d3a107811b94

https://foresteract.com/deforestasi/

www.pixabay.com

https://www.earthhistory.org.uk/recolonisation/vegetation-in-devonian

http://news.unair.ac.id/2019/10/09/eksplorasi-tumbuhan-obat-antidiabetes-berbasis-informasi-etnofarmakologi-suku-asli-kalimantan-timur/

https://bibitbunga.com/16-tanaman-langka-yang-hidup-di-indonesia/


Gambar ilustrasi:

Personal design 

Video Youtube:

Hari Hutan Indonesia
                                                                                                           

2 komentar:

  1. Semoga makin banyak yang berdonasi lewat adopsi hutan ya agar hutan kita makin lestari dan terjaga

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.